Sejarah Pante Raya



Bener Meriah berasal dari bahasa Gayo yang terdiri dari 2 buah kata, yakni: Bener artinya dataran yang luas. Sedangkan Meriah artinya senang. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti Bener Meriah adalah sebuah dataran yang luas dan menyenangkan. Namun ada pula yang mengatakan Bener Meriah adalah pangeran pada masa kerajaan Linge yang makamnya diyakini terletak di daerah Samarkilang, kecamatan Syiah Utama, kabupaten Bener Meriah.

Ada juga pendapat mengatakan bahwa Bener Meriah memiliki hubungan dengan legenda “Gajah Putih”. Yaitu di ambil dari nama abang kandung Segenda yang berhasil membawa Gajah Putih dari Negeri Linge ke Kute Reje (Banda Aceh sekarang) yang bernama Meria. Mereka adalah putra raja Linge XIII (M. Saleh Bukit) yang beribukan puteri kelurga Sultan Malaka. Ayahanda mereka (Raja Linge XIII) wafat ketika menjalankan tugas sebagai wakil Kerajaan Aceh dalam pemerintahan Sultan Johor (Tahun 938 H-1533 M) yang dipimpin oleh Sultan Alaoedin Mansoer Syah Bin Sultan Mahmud Syah dan beliau juga ditugasi memimpin sebuah pulau dekat Selat Malaka dengan program pokok mengembangkan kerajaan Johor dalam menghadapi Portugis.

Sedangkan Desa Pante Raya sendiri merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah. Desa Pante Raya berada di dataran tinggi dengan suhu dapat mencapai 15?C pada waktu malam, sehingga masyarakat di sana cenderung berpakaian tebal. Desa Pante Raya merupakan desa terluas di kecamatan Wih Pesam, sehingga banyak masyarakat dari berbagai suku tinggal di desa tersebut.





Pante Raya

Alamat
Jln. Jalur Dua Bandara Rembele Pante Raya 24591
Phone
Telp. +62 822-5269-8840
Email
panteraya1963@gmail.com
Website
panteraya.sigapaceh.id

Kontak Kami

Silahkan Kirim Tanggapan Anda Mengenai Website ini atau Sistem Kami Saat Ini.

Total Pengunjung

12.306